Cerita Random Tentang Kehidupan Baru Saya
Cerita Random Tentang Kehidupan Baru Saya
Kehidupan Baru
Pinjam Foto Cantik Kak Shireen dari sini

Assalamualaikum..
Kali ini, saya hanya ingin bercerita sesuatu yang tidak penting, boleh dibaca atau tidak. Cerita kehidupan baru saya sejak maret lalu. Banyak yang berubah dari hidup saya, setidaknya itulah yang saya rasakan. Saya harus tinggal jauh (sekali) dari orangtua, harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan perubahan lainnya. Jadi, cerita detailnya itu saya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (bilang aja kuliah lagi, udah! haha). Iya saya kuliah lagi, di salah satu kampus swasta di Yogyakarta, yang jaraknya jaauuh dari kota asal saya, Bengkalis (Riau). Nanti akan saya ceritain tentang kampus baru saya yang super hehe

Walaupun udah tua gini tetapi saya belum terbiasa pisah jauh dari orangtua untuk waktu yang lama. Sedih udah pastilah yaa tetapi masih bisa diatasi. Hal lain yang saya khawatirkan adalah: tempat tinggal dan lingkungan kampus (termasuk orang-orang dan mata kuliah) yang butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Takut nantinya gak punya teman, takut gak bisa mengikuti mata kulliah yang pasti tingkat kesulitannya beberapa kali lipat dibanding S1. Dan ketakutan-ketakutan lainnya yang setelah dipikir-pikir sekarang, terlalu berlebihan haha

Alhamdulillah, setelah dua bulan saya menjalani ketakutan-ketakutan itu. Nyatanya, semuanya baik-baik saja (sampai saat ini). Yaah, memang kesulitan itu pasti ada, namanya juga hidup dan juga yang sedang saya perjuangkan bukan hal kecil. Namun, hal itu bukan berarti saya harus berhenti berjuang. Saya masih tetap sama seperti awal ketika saya memilih kuliah di Jogja dengan mimpi-mimpi saya dan juga harapan orangtua yang saya bawa bersama.

Lanjut cerita tentang kampus baru saya. Udah pada bisa menebaklah yaa kampus swasta yang keren di Yogyakarta? Iya benar sekali, kampus baru saya adalah: UII (Universitas Islam Indonesia). Jurusan yang saya ambil linear dengan S1 saya: Teknik Informatika. Hanya saja disini, dari semester awal sudah memilih kosentrasi. Diantara tiga kosentrasi yang tersedia, yaitu Informatika Medis (IM), Sistem Informasi Enterprise (SIE) dan Forensika Digital (FD), pilihan saya jatuh pada Forensika Digital. Apa alasan saya memilih itu? Biarlah rahasia hehe Ohiya yang kepo tentang kampus UII, langsung aja ke alamat ini dan untuk Fakultas saya boleh cek disini

Pada saat mengikuti kuliah pertama, satu hal yang tidak saya duga: dalam kosentrasi Forensika Digital itu hanya saya sendiri yang cantik 😀 maksudnya, saya sendiri ceweknya diantara sembilan orang mahasiswa kosentrasi FD. Awalnya, itu jadi kekhawatiran saya juga dengan berbagai alasan. Namun, lama-lama saya mencoba untuk mengabaikan fakta tersebut. Mencoba untuk santai dan cuek saja. Toh, perbedaan gender bukan sebuah halangan untuk seseorang menimba ilmu. Laki-laki, perempuan kapasitasnya dalam menuntu ilmu sama saja (ini untuk perempuan yang masih single ya) tetapi ya tetap harus berpegang pada syariat, tau batas-batas pergaulan laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom.

Alhamdulillah, saya bersyukur kuliah di UII yang mayoritas mahasiswa dan dosennya mengerti akan aturan-aturan tersebut. Tinggal diri saya lagi bagaimana harus menyesuaikan dan menjaga diri, serta bagaimana harus bersikap. Saya jadi ingat salah satu video ceramah di instagram oleh salah seorang ustadz (lupa namanya). Inti ceramahnya adalah: "Jika kita kuliah di kampus yang berbaur antara laki-laki dan perempuan, hendaknya kita bisa menjaga diri. Misalnya jika kita perempuan tidak dengan sengaja berbaur atau bergabung dengan sekelompok laki-laki. Diusahakan setelah selesai proses kuliah langsung pulang saja, jika tidak ada hal penting lainnya." Jadi saya sebisa mungkin berusaha menjaga sikap saya. Mungkin terkesan sombong tetapi memang itulah salah satu cara saya untuk menjaga diri. Karena menurut saya, saya orang baru di Jogja dan juga sendirian (agak miris yaa). Jadi selain minta penjagaan dari Allah, saya juga harus berusaha menjaga diri.

Waah, setelah saya baca dari paragraf pertama sampai akhir, isinya random yaa hehe tetapi intinya samalah yaa tentang kehidupan baru saya. Sepetinya tidak cukup jika dibahas hanya dalam satu postingan, mungkin tidak akan saya lanjutkan di postingan berikutnya. Insyaallah..

Terakhir, semangat terus untuk mahasiswa-mahasiswa diluar sana yang juga sedang berjuang. Jangan menyerah. Jika rasa ingin menyerah itu muncul, segera ingat Allah, ingat keluarga dan ingat mimpi-mimpi yang membuat kita berdiri di tempat kita sekarang.

Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum semuaa..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *