Assalamualaikum..
Ceritanya saya dan teman-teman anggota KMO Indonesia Batch 06 dapat tugas pertama dari mentor. Eh, tunggu dulu udah tau belum KMO itu apa, guys? Jadi, KMO itu singkatan dari Kelas Menulis Online. Founder KMO adalah Kak Tendi Murti, penulis buku "Bukan Sekedar Nulis Pastikan Best Seller". Beliau juga menjadi mentor di KMO ini. Oke, lanjut ke tugas yaa. Jadi, tugas yang diberikan ada tiga. Pertama, membuat artikel dengan tema "alasan nulis untuk apa?", kemudian di upload di blog. Kedua, buat ikrar peristiwa dan upload di FB, tandai ke mentor, Ibu Kepsek KMO Indonesia Batch 06 dan PJ kelompok 06A3 (kelompok saya J). Ketiga, buat status FB tentang kesan pertama masuk kelas, tandai juga ke mentor, Ibu Kepsek dan PJ.
Di antara ketiga tugas itu yang paling sulit adalah yang kedua. Paling mudah tetapi juga paling sulit. Mudah membuatnya, tetapi untuk di upload di FB itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Bagaimana tidak, saya yang selama ini tidak pernah terlalu menunjukkan pada dunia mengenai passion dalam bidang menulis, mendadak diwajibkan melakukan itu. Sempat berpikir untuk menolak mengerjakan tugas, tetapi setiap kali mengunjungi FB selalu muncul status teman-teman lain yang telah lebih dulu berani menunjukkan siapa diri mereka pada dunia. Envy dong saya nya. Orang lain berani, kok saya diam saja menjadi penonton. Lagipula, jika tidak mengerjakan tugas satu saja akan dikenakan sangsi, yaitu pengurangan nyawa yang hanya ada tiga.
![]() |
Ikrar. Semoga tercapai. |
Sebenarnya banyak juga teman-teman satu kelompok dengan saya yang menolak untuk mengerjakan ikrar tersebut. Kebanyakan karena takut tidak tercapai. Iya sih saya juga, tetapi yang lebih membuat saya ngeri sebenarnya karena harus di upload itu. Banyak yang akan baca. Jadi, kalau tidak tercapai malunya, Ya Allah. Namun, saya diam saja, tidak saya ceritakan sedikitpun keresahan itu kepada teman-teman kelompok. Sampai suatu hari PJ kelompok bersuara, yang intinya dia memberikan semangat kepada kami untuk tetap mengerjakan tugas sesuai perintah. Kata-kata yang paling ngena ke saya, "ikrar itu adalah penyemangat kita." Benar juga apa yang PJ katakan. Saya pun mulai menuliskan ikrar saya (gambar diatas) kemudian di upload.
Alhamdulillah, apa yang terjadi benar-benar diluar pemikiran saya. Ikrar saya ternyata mendapat banyak like dan juga komentar positif dari teman-teman. Banyak juga yang mendoakan. Bahkan, ada yang ngirim pesan, mengajak saya untuk bikin novel duet. Wah, saya jadi terharu dan bersyukur. Baru beberapa hari jadi anggota KMO, sudah banyak hal positif terjadi.
Pada saat mengikuti kelas kedua yang diadakan jum'at malam kemarin. Saya mendapat satu pencerahan lagi dari mentor, yaitu Kak Tendi. Ternyata dia sengaja memberikan kami tugas yang harus di upload di FB, adalah untuk memotong urat malu. Kata Kak Tendi, "masa mau jadi penulis, masih malu." Haa iyayaa. Saat membaca kalimat yang singkat, padat dan menohok itu, saya merasa wajah saya memanas. Bagaimana mau jadi penulis, kalau ternyata masih malu? Padahal dengan sangat jelas saya menulis kata "malu" di status FB saya, ketika meng-upload foto ikrar diatas. Jelas sekali saya belum memiliki jiwa penulis sepenuhnya 😐 Oh, Allah.. tetapi setelah membaca kata-kata Kak Tendi saya menegaskan kepada diri saya sendiri untuk tidak memupuk rasa malu secara berlebihan. Malu itu penting, tetapi harus malu yang tepat.
Semangaat. Semangat untuk tugas selanjutnya. Semangat untuk kelas berikutnya. Semangat untuk jadi penulis menginspirasi. Semangat penulis sepanjang masa. Amiin..