Assalamualaikum ^^ Kali ini saya mau berbagi pengalaman pertama saya mengikuti lomba menulis. Beberapa bulan yang lalu sebuah situs kumpulan cerpen,
cerbung dan puisi (satramu.com) mengadakan lomba menulis cerpen (cerita pendek)
dengan tema bebas. Lomba ini di publish awal bulan agustus lalu, dengan
deadline akhir september. Hadiahnya lumayan besar, yaitu juara I mendapat uang
tunai sebesar Rp. 500.000 + e-sertifikat, juara II uang tunai sebesar Rp.
300.000 + e-sertifikat dan juara III uang tunai sebesar Rp. 200.000 +
e-sertifikat. Kebetulan saya membaca pengumuman lomba tersebut, mungkin sekitar
awal bulan september. Saya ingin sekali menyertakan salah satu cerpen saya
dalam lomba tersebut. Awalnya saya tidak percaya diri, sangat tidak percaya
diri. Karena jujur, itu untuk pertama kalinya saya mem-publish karya saya. Selama ini
beberapa karya saya hanya ngendap di buku catatan atau di laptop. Karena
keinginan saya untuk mengikuti lomba tersebut lebih besar, akhirnya rasa percaya diri saya terkikis sedikit (hanya
sedikit =D).
Saya pun melihat kembali cerpen yang sudah saya tulis
sebelumnya, tidak ada yang pas. Kemudian saya membaca buku catatan saya dan
menemukan beberapa draft cerita yang belum saya jadikan tulisan utuh. Akhirnya saya pilih
satu yang menurut saya paling pas, cerita yang menurut saya sederhana dan klise. Cerpen tersebut walaupun
singkat, waktu pembuatannya sangat lama. Mungkin hampir dua minggu baru
selesai. Sebenarnya dua atau tiga hari sudah bisa selesai. Cuma yaa karena ketidakpedean
saya meningkat kembali, saya jadi sering mengubah (delete, re-write, dll) cerpen
saya. Bahkan saya sempat melupakan cerpen yang sedang saya garap tersebut. Saya
mengabaikannya dengan alasan cerita tersebut tidak menarik dan saya berpikir
untuk tidak ikut saja (lagi-lagi merasa tidak percaya diri). Pada saat mendekati
deadline-nya, tanpa sengaja saya kembali melihat pengumuman lomba tersebut di facebook. Saya kembali
termotivasi untuk ikut haha benar-benar tidak konsisten. Saya pun dengan penuh
percaya diri melanjutkan tulisan saya. Alhamdulillah dalam waktu dua hari
cerpen pun selesai.
Tidak sampai disitu saja. Kegalauan saya pun muncul kembali.
Saya ragu kembali. Apakah cerpen saya itu bagus? Apakah pantas cerpen biasa
seperti itu diikutkan dalam lomba? Pasti banyak yang ikut nantinya, cerpen saya
pasti akan kalah dan tidak ada yang mau baca. Serta hal-hal lain yang membuat
saya mengurungkan niat untuk mengirimkan cerpen saya. Namun saya bersyukur sekali, saya
memiliki adik yang sangat-sangat mendukung saya. Dia dengan penuh semangat
memaksa saya untuk mengizinkannya membaca cerpen saya. Setelah cerpen saya selesai ia baca, ia tidak memberikan komen apapun. Ketika saya tanya ‘bagaimana dek? Bagus tidak?’,
dia bilang ‘bagus..’ begitu saja. Waduh, saya mulai berpikir yang macam-macam lagi. Saya pun menceritakan kegalauan saya padannya. Dia memaksa saya
untuk tetap mengirimkan cerpen saya itu. Ketika saya bilang saya takut dan
malu. Dia marah-marah (sedikit haha). Pokoknya dia memberikan saya semangat
agar tetap mengirimkan cerpen tersebut. Dengan sedikit keyakinan dan penuh
ketakutan saya pun mengirimkan cerpen saya. Tepat pada tanggal 29 september,
sekitar pukul 5 sore. Pada saat mengirimkan cerpen itu, saya tidak banyak
berharap, dalam pikiran saya 'kirim saja dulu, menang atau tidak urusan belakangan'.
Beberapa hari saya menunggu cerpen saya di publish. Setiap hari
saya melakukan pengecekan pada situs sastramu.com, namun belum ada tanda-tanda kemunculan
cerpen saya. Awalnya saya takut kalau cerpen yang saya kirim tidak sampai
kepada mereka, tetapi karena ada pemberitahuan dari admin-nya dikarenakan
banyaknya karya yang antri menyebabkan proses publikasi karya sedikit terlambat
dari waktu yang sudah ditentukan (satu atau dua hari). Sekitar beberapa hari
kemudian cerpen saya di publish juga oleh mereka, tepatnya pada tanggal 4
oktober. Saya senang sekali. Seingat saya waktu itu cerpen saya di publish-nya
pagi, tetapi saya baru mengetahuinya sore. Sedikit terlambat. Saya sebenarnya tidak membaca sedikitpun cerpen saya yang
sudah di publish tersebut. Bukan karena saya sudah tau jalan ceritanya, tapi
lebih kepada saya takut untuk membaca cerita saya sendiri. Saya takut cerita
saya tidak bagus. Apalagi sebelumnya saya sudah banyak membaca cerita lain yang bagus. Saya hanya meng-copy link-nya dan kemudian dengan penuh debar *lebay haha* saya share link tersebut di BBM. Karena memang salah satu
syarat untuk dapat memenangi lomba adalah kepopuleran cerpen. Saat itu saya
baru berani share di BBM saja. Itupun hanya sekedar membuat PM, bukan melakukan BC
ke setiap kontak di BB saya. Karena saya masih malu hahaa dan ternyata
alhamdulilllah ada beberapa orang yang memberikan komen, mereka bilang cerpen
saya bagus hehe.. tapi tetap pada saat itu saya berpikir mereka hanya menghibur saya ckck sungguh tidak baik untuk dicontoh J. Saya juga meminta bantuan adik saya untuk share link-nya di
FB dia. Kenapa saya tidak share di FB saya sendiri? Yaa karena saya malu dan
tidak percaya diri tentunya J. Besoknya saya share di instagram saya. Karena account
insta saya tidak banyak followers-nya, jadi saya sedikit berani. Tapi lucunya,
saya hubungkan ke twitter dan FB hahaa.. Sudah selesai proses sharing cerpen
dan tinggal menunggu hasilnya.
Pada tanggal 8 oktober, akhirnya keluar pengumuman pemenang
lomba. Walaupun saya sangat yakin saya tidak menjadi pemenang, tapi namanya
manusia biasa saya masih tetap berharap. Saya baca baris perbaris dengan penuh harapan. Juara I
tidak, juara II tidak, juara III juga tidak. Kemudian kategori cerpen populer,
ada 20 cerpen dan cerpen saya juga tidak masuk. ‘Yasudah tidak apa-apa, yang
penting sudah berani ikut serta’ pikir saya waktu itu. Saya meneruskan bacaan
saya kebawah ternyata masih ada pemenang kategori lain, yaitu cerpen paling oke
untuk tiap genre. Ada genre cerpen cinta, persahabatan, remaja, dll. Tidak disangka-sangka
cerpen saya masuk kedalam cerpen cinta paling oke. Ada 3 cerpen yang terpilih
dan cerpen saya diurutan pertama hehe untuk pemenang kategori cerpen palin oke
dan populer mendapatkan e-sertifikat saja. Saya sangat bersyukur, meskipun tidak
menjadi pemenang. Bagi pemula seperti saya masuk ketegori cerpen palig oke saja udah alhamdulillah sekali. Apalagi cerpen yang ikut serta sangat banyak, menurut admin-nya ada 1300 cerpen, dan sekitar 200 diantaranya (kalau saya tidak salah) adalah cerpen cinta. Namun, hal ini tidak lantas membuat saya puas dan bangga. Perjalanan saya masih panjang. Masih banyak proses yang harus saya lalui untuk menggapai apa yang saya impikan. Saya semakin bersemangat untuk menulis lagi. Ohya, bagi teman-teman yang ingin membaca cerpen saya itu. Silahkan berkunjung kesini.
Melalui postingan ini saya hanya ingin berbagi kepada teman-teman yang suka menulis atau memiliki hobi atau impian yang
lainnya. Jangan pernah takut untuk mencoba. Karena jika kita tidak mencobanya
kita tidak akan pernah tau apa yang akan kita peroleh. Mungkin saja kita akan
mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan. Walaupun kemungkinan besar kita
akan gagal, tidak masalah, yang penting kita sudah mencobanya. Teruslah mencoba dan tetap semangat. Insyaallah apa yang kita usahakan tidak akan sia-sia. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam QS. An-Najm: 39, yang artinya: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang diusahakannya". Semoga apa yang kita usahakan akan memperoleh hasil yang setimpal. Amiin..
Sekian. Semoga bermanfaat ^^
Sekian. Semoga bermanfaat ^^