Menurut penelitian Dr. John cook Bennet dari Wiloughby University, Ohio, sebagai orang pertama yang meneliti manfaat tomat, pada November 1834, menunjukkan bahwa tomat dapat mengobati diare, serangan empedu, gangguan pencernaan dan memulihkan fungsi lever. Peneliti lain dari Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia, juga berhasil menemukan manfaat tomat yang lain. Menurutnya, gel yang berwarna kuning yang ada didalam tomat bisa mencegah penggumpalan dan pembekuan darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Keistimewaan tomat lainnya, yaitu dalam pigmen warna merah tomat mengandung likopen yang lebih banyak. Likopen terbukti efektif sebagai zat antioksidan yang bisa menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan sinar ultraviolet. Selain itu, likopen juga bisa menurunkan resiko terkena kanker, terutama kanker prostat, lambung, tenggorokan dan usus besar. Kandungan asam klorogenat dan asam p-kumarat didalam tomat mampu melemahkan zat nitrosamin penyebab kanker.

Didalam industri kecantikan tomat banyak digunakan, seperti untuk pembuatan masker wajah dan pil anti penuaan. Hal ini bukan tanpa alasan, pigmen likopen memang terbukti efektif sebagai antioksidan. Zat lain seperti tomatin didalam tomat bersifat sebagai antiinflamasi, yaitu dapat menyembuhkan luka dan jerawat.

Tomat ini ternyata lebih baik lagi jika kita masak dulu sebelum dikonsumsi atau dicampur dengan masakan. Karena menurut penelitian licopen yang dikeluarkan tomat yang sudah dimasak lebih banyak dibandingkan dengan tomat yang langsung dimakan mentah-mentah (tanpa diolah terlebih dahulu). Jika ingin mengkonsumsi tomat, sebaiknya pilih tomat yang organik, karena tomat organik lebih sehat karena bebas dari residu kimia, baik dari pupuk atau pestisida. Tomat dari hasil organik juga lebih tinggi kandungan kalsiumnya, sekitar 23mg dibandingkan tomat anorganik yang hanya mengandung 5mg kalsium.